BENTOEL DAN Abramovic

Gelombang krisis global tampaknya juga menerpa pemilik Chelsea asal Rusia, Roman Abramovich. Taipan minyak Rusia tersebut dikabarkan merugi 4,7 miliar poundsterling akibat krisis ekonomi. Kondisi ini mengancam neraca keuangan Chelsea. Padahal, April 2008, Abramovich baru saja dinobatkan sebagai orang kedua terkaya se-Inggris Raya. Kekayaan Abramovich ditaksir mencapai 11,7 miliar poundsterling.

Bahkan, Abramovich dikabarkan mengalami kebangkrutan dan kemungkinan harus menjual Chelsea atau kapal pesiarnya, untuk menyelamatkan ekonominya. Kapal pesiar yang diberi nama Pelorus itu ditaksir senilai 200 juta pounds (sekitar Rp3,4 triliun).

Menurut Prime-Tass, kekayaan Abramovich turun jauh akibat terpaan krisis global. Dia semula ditaksir memiliki kekayaan sebesar 16,7 miliar euro (sekitar 135 triliun). Kini, dia tinggal memiliki kekayaan sebesar 2,3 miliar euro (sekitar Rp26 triliun).

Itu pula sebabnya, pelatih Chelsea asal Brazil, Luiz Felipe Scolari tak diberi dana sama sekali untuk membeli pemain pada transfer window Januari 2009 ini. Abramovich dipaksa mengurangi pengeluaran lagi jika tak ingin menambah kerugian. Kondisi ini tentu juga akan merisaukan Luiz Felipe Scolari. Pasalnya, Scolari telah lama berteriak agar pasukannya ditambah amunisi baru. Tapi, tampaknya Abramovich masih tak menggubrisnya.

Krisis finansial global telah malanda seluruh negara dan aspek kehidupan, termasuk dunia olahraga. Subaru mengundurkan diri dari WRC. Pun demikian dengan sepakbola, krisis global membuat klub-klub besar Eropa kurang antusias pada bursa transfer musim dingin kali ini.

Bagaimana dengan di Indonesia? Hampir tidak jauh beda dan bisa jadi lebih parah, banyak klub terancam gulung tikar karena tidak lagi mendapat suntikan dana APBD dan minimnya investor yang berminat menanamkan modalnya di sepakbola Indonesia.

Arema Malang yang selama ini didanai oleh PT. Bentoel memang tidak pernah telat membayar gaji pemain dan tidak melakukan rasionalisasi gaji seperti halnya klub lain, itu karena besaran gaji pemain Arema jauh hari sudah diperhitungkan dengan anggaran dana yang dimiliki oleh tim berjuluk Singo Edan ini. Masalah anggaran pula yang membuat Arema berulang kali gagal mendapatkan pemain ketika terbentur banderol yang diminta pemain.

Gagalnya negosiasi sejumlah pemain buruan Arema pantas membuat kita was-was dengan kekuatan Arema pada putaran kedua nanti. Namun pernahkah terpikir bagaimana seandainya krisis global juga membawa Bentoel mengikuti jejak Subaru dan Abramovich yang berencana meninggalkan tim mereka?